kepergianya adalah duka.
duka memendam kehilangan
kehilangan rasa akan senyum
akan gairah
dan semua berlalu hingga terlupakan
hanya bias kehidupan dan bekas napas yang teringgal
meninggalkan kenangan
yang senantiasa membuat rasa rindu yang dalam
napasku adalah bagian dari gemuruh senyummu
yang terukir di dalam kalbu
pagi ntar lagi tiba
kenangan saat malam-malam bersama bermunajat kepada ilahi.
dan kini aku kembali bertemu malam.
merenungi arti diri yang sebenarnya.
rinduku masih saja menghiasi kalbuku
ingin ku mengundang malaekat untuk menyambangi dirimu
sekedar mengantar dan mempertemukan ku dg dirimu.
namun tetap saja tak menembukan dirimu
dalam wujud nyata.
karena dirimu kini asyik bermain dengan suasana lain, di alam lain.
alam penantian
No comments:
Post a Comment