Beberapa waktu lalu, aku berbincang dengan seorang teman cewe yang cenderung memiliki hobi menuliskan diksi seperti ku, perbincangan kami di mulai dari sebuah perdebatan mengenai Kata "Hujan" melalui sms di malam kemarinya, aku yang ngotok mempertahankan argrument tentang kata "Hujan" bukanlah "Air" dan ia juga beragrument kalau kata "hujan" itu mengandung arti air.! Yeah, perdebatan itu berakhir ketika mendekati pukul 24:00 mungkin, jika ada seorang wania yang ngajak sms'n lbh dari jam 22:00 jujur saja aku males untuk melanjutkanya.? Tapi mungkin tak berlalu untuk beberapa orang hehehe, bukan maksud deskriminasi atau apa, tapi aku memiliki alasan tersendiri.?
Dan dari salah satu sms tersebut aku menyisipkan sebuah link blog yang ku kelola sendiri.? Dan pada keesokanya dia cll aku, ia bertanya banyak tentang hasil karya ku.? Dan tak ku sangka dan tak kuduga pula, ternyata ia bersama dengan teman-teman kampusnya saat melihat hasil karyaku, dan ada beberapa dari mereka ada juga yang ikut nimbrung memberi penilaian.? Dan salah satu dari mereka ada yang ngajak kopdar, tapi baru terealisasi belum lama ini di sebuah caffe di pekalongan.
Dan kebiasaan saya menulis di blog dan jejaring sosial ternyata menarik perhatian mereka. Salah satu dari mereka berkata.?
"Terbakar Hujan, sebuah kiasan yang aneh.!" aku membalasnya dengan sebuah senyuman.? lalu mereka mulai mengulas Terbakar Hujan
dan dunianya.? Dan salah satu dari mereka berkata "TERBAKAR HUJAN" kau terlalu cerah untuk terlihat sebagai seseorang yang kerap menulis tentang kegelapan dan kemendungan.!
"TERBAKAR HUJAN" yang sedih dalam diksinya, nyatanya begitu penuh tawa di dalam kehidupanya.! "TERBAKAR HUJAN" yang tergambar seorang yang pesimis, romantis dalam diksinya, ternyata terlalu realistis sehari-harinya.!
Dan dari salah satu sms tersebut aku menyisipkan sebuah link blog yang ku kelola sendiri.? Dan pada keesokanya dia cll aku, ia bertanya banyak tentang hasil karya ku.? Dan tak ku sangka dan tak kuduga pula, ternyata ia bersama dengan teman-teman kampusnya saat melihat hasil karyaku, dan ada beberapa dari mereka ada juga yang ikut nimbrung memberi penilaian.? Dan salah satu dari mereka ada yang ngajak kopdar, tapi baru terealisasi belum lama ini di sebuah caffe di pekalongan.
Dan kebiasaan saya menulis di blog dan jejaring sosial ternyata menarik perhatian mereka. Salah satu dari mereka berkata.?
"Terbakar Hujan, sebuah kiasan yang aneh.!" aku membalasnya dengan sebuah senyuman.? lalu mereka mulai mengulas Terbakar Hujan
dan dunianya.? Dan salah satu dari mereka berkata "TERBAKAR HUJAN" kau terlalu cerah untuk terlihat sebagai seseorang yang kerap menulis tentang kegelapan dan kemendungan.!
"TERBAKAR HUJAN" yang sedih dalam diksinya, nyatanya begitu penuh tawa di dalam kehidupanya.! "TERBAKAR HUJAN" yang tergambar seorang yang pesimis, romantis dalam diksinya, ternyata terlalu realistis sehari-harinya.!
No comments:
Post a Comment