Thursday, 20 June 2013

kehidupan

"Berlari mengejar angin, merasakan redupnya malam di bawah sinar mentari yang terik, dan melihat dengan mata terpejam.!" kau tau.? Mungkin kau akan mengatakan aku ini gila Karna kau Bodoh.!!

aku tak akan menangis karna ini

Seorang teman berkata padaku "kenapa kamu tidak menangis?"

jawab saya seraya memandang lingkaran gelap matanya?
"kenapa saya harus menangis?"

ia kembali berkata?

"karena kamu baru saja melalui sesuatu yang membuatmu sedih...?"

kemudian aku kembali mengujar?

"bagian mana yang sedih menurutmu?"

lalu ia pun menyambungnya lagi.?

"bukankah justru kamu yang paling tau soal itu?"

lalu ujarku kepadanya?

"lantas apakah sedih harus diekspresikan dengan tangis?" ia hanya membalas dengan senyuman.? Dan ia berkata "apa Terbakar Hujan slalu terlihat seperti itu.?"

itu memang aku

Beberapa waktu lalu, aku berbincang dengan seorang teman cewe yang cenderung memiliki hobi menuliskan diksi seperti ku, perbincangan kami di mulai dari sebuah perdebatan mengenai Kata "Hujan" melalui sms di malam kemarinya, aku yang ngotok mempertahankan argrument tentang kata "Hujan" bukanlah "Air" dan ia juga beragrument kalau kata "hujan" itu mengandung arti air.! Yeah, perdebatan itu berakhir ketika mendekati pukul 24:00 mungkin, jika ada seorang wania yang ngajak sms'n lbh dari jam 22:00 jujur saja aku males untuk melanjutkanya.? Tapi mungkin tak berlalu untuk beberapa orang hehehe, bukan maksud deskriminasi atau apa, tapi aku memiliki alasan tersendiri.?
Dan dari salah satu sms tersebut aku menyisipkan sebuah link blog yang ku kelola sendiri.? Dan pada keesokanya dia cll aku, ia bertanya banyak tentang hasil karya ku.? Dan tak ku sangka dan tak kuduga pula, ternyata ia bersama dengan teman-teman kampusnya saat melihat hasil karyaku, dan ada beberapa dari mereka ada juga yang ikut nimbrung memberi penilaian.? Dan salah satu dari mereka ada yang ngajak kopdar, tapi baru terealisasi belum lama ini di sebuah caffe di pekalongan.

Dan kebiasaan saya menulis di blog dan jejaring sosial ternyata menarik perhatian mereka. Salah satu dari mereka berkata.?
"Terbakar Hujan, sebuah kiasan yang aneh.!" aku membalasnya dengan sebuah senyuman.? lalu mereka mulai mengulas Terbakar Hujan
dan dunianya.? Dan salah satu dari mereka berkata "TERBAKAR HUJAN" kau terlalu cerah untuk terlihat sebagai seseorang yang kerap menulis tentang kegelapan dan kemendungan.!

"TERBAKAR HUJAN" yang sedih dalam diksinya, nyatanya begitu penuh tawa di dalam kehidupanya.! "TERBAKAR HUJAN" yang tergambar seorang yang pesimis, romantis dalam diksinya, ternyata terlalu realistis sehari-harinya.!

mulailah peduli

"sadarlah! mungkin dia tidak sebegitu berarti, tidak seperti yang dulu.! lihatlah, ia selalu ada, selalu berusaha tetap ada walau sebenarnya tak perlu ada.! sadarilah cintanya? sadarilah harapanya, harapan akan bahagia dengan kesungguhan cinta besarnya.! dengarlah suaranya? suara yang mengandung genagan air di sudut mata sedih yang menanti keajaiban cinta"

sedikit kemempuan manusia

"Sejauh ini, yang saya pahami, manusia memang diberi (sedikit) kemampuan untuk mengendalikan apa -apa saja yang ingin diingatnya.. Namun sepertinya, manusia tidak pernah dibekali kemampuan sedikitpun untuk mengandalikan apa - apa saja yang ingin
dilupakannya..!" apa ada pendapat lain.?