merindumu
Aku hanya setitik goresan
Dalam sejarah berbagai tulisan
Aku berjalan menyusuri angan
Membanyangkanmu penuh kemuliaan
Kini sungguh aku begitu rapuh
Samar sudah bersih dan rusuh
Tetap Berputarlah wahai bumi,
Jangan hentikan gerakmu kelilingi matahari..
aku dalam pinta dan harapku
menunggu detak jantung yang tak sama seperti waktu itu
masihkah garis senyum bibir mu terukir di lensa ini?
Banyak kata yg ingin ku ucapkan
Banyak rasa yg ingin ku hempaskan
Desah nafas dan degup dada ini merindumu
No comments:
Post a Comment