"Aku selalu rindu masa di mana kita saling menahan kantuk di malam hari demi bisa berbicara satu sama lain."
"aku juga sama kok? kangen seperti ini."
''selama ini kamu kemana saja? enggak sms, ngak memberi kabar, kamu lupa sama aku."
"kenapa kamu ngomong seperti itu!"
"maaf, tapi sekarang kamu berubah?"
“Aku enggak berubah, kamu yang belum terbiasa dengan aku yang sekarang.”
“Kalau kamu ingin aku jujur, aku lebih menginginkan kamu yang dulu.”
“Segalanya sudah berbeda, Jarum jam tidak mungkin bisa diputar ke kiri.”
“Apa kita enggak bisa kayak dulu lagi? Jalan-jalan bareng ke tempat yang ramai tapi tetap bisa ngobrol bareng kamu.”
"kamu ngak mengerti! aku ngak bisa menjelaskanya sekarang."
"kenapa?! jam segini ada rapat!"
"maksud kamu apa?!"
"ngak ada maksud apa apa? cuman menebak alasanmu saja? mungkin sama seperti dulu? kalau aku tanyai pasti alasanya rapat!"
"bisa ngak jangan bahas hal seperti itu?"
"kenapa? aku kan ingin minta penjelasan dari kamu?"
"ok! akan ku jelaskan suatu saat nanti?!"
"maaf yeahh!"
"aku yang harus meminta maaf kepada kamu. kamu lagi apa?"
"lagi dengerin lagu sebelum kamu telphon? hehehe. aku kira sms ku ngak kamu bales, soalnya jam segini.."
"ohh.. memang lagu apa yang kamu dengerin?"
"Paterpan Walau Habis Terang"
"lagu itu yeah."
Panggilan Berakhir
kepada yang pernah begitu penting
terima kasih atas percakapan hari ini.
#ImissYou
#ApiYangDingin #TerbunuhSepy